Bali, yang sering disebut sebagai Pulau Dewata, adalah tempat yang indah untuk dikunjungi. ada banyak alasan mengapa pulau ini layak untuk anda perhatikan. Salah satu alasannya adalah riasan pengantin Bali yang begitu mempesona.

Untuk hari pernikahan anda, tata rias Bali merupakan tata rias tradisional yang mungkin disukai oleh anda dan pasangan anda. Dengan karakteristik yang kuat, riasan ini dapat membuat anda dan pasangan terlihat seperti bangsawan. Dihiasi dengan emas dan warna-warna lainnya, riasan ini menambah kekuatan penampilan anda secara keseluruhan. 

Sebelum anda memutuskan untuk menggunakan riasan Bali, anda harus mempertimbangkan karakteristik riasan dan bagaimana hal itu akan mempengaruhi penampilan anda di hari pernikahan anda. Artikel ini akan membahas beberapa ciri khas make up pengantin Bali.

Riasan Wajah Pengantin Dengan Karakter yang Kuat

Tata rias pengantin Bali terkenal dengan karakteristiknya yang kuat dan berani. anda mungkin berpikir, “Kenapa riasannya terlihat begitu berani?”.

Untungnya, anda bisa meminta penata rias untuk membuat riasan anda terlihat lebih natural namun tetap tidak meninggalkan kesan “Bali”. Misalnya, dengan warna eye shadow kecoklatan yang dipasangkan dengan warna lipstik nude. Ini akan mengubah kesan mencolok menjadi lebih indah.

Srinata, Hiasan Melengkung Pengantin Wanita

Jika sebelumnya anda pernah mendengar tentang “Paes” yang digunakan dalam pernikahan tradisional Jawa, maka anda akan melihat bahwa Srinata mirip dengan itu. Keduanya sama-sama menghiasi dahi pengantin wanita dan merupakan dekorasi melengkung. 

Srinata biasanya dilukis dengan menggunakan pensil alis hitam dan posisinya disesuaikan dengan bentuk dahi pengantin wanita. Penerapan Srinata yang tepat dapat mempercantik bentuk dahi.

Selain itu, jika anda melihat dengan seksama dahi pengantin wanita, anda mungkin melihat lingkaran merah kecil. Tanda ini biasanya ditempatkan di sana dengan menggunakan lipstik yang melambangkan keselamatan dan kesejahteraan bagi kedua mempelai. 

Semi yang Berbentuk Rambut 

Selanjutnya adalah semi, yaitu bagian rambut yang berbentuk bulan sabit dan dikenakan di bagian depan kepala pengantin wanita. Semi bertujuan untuk mengimbangi srinata yang sebelumnya telah melengkapi dahinya agar lebih seimbang.

Penggunaan semi juga dimaksudkan untuk bunga sasak. Bunga-bunga ini disusun sedemikian rupa pada pengantin wanita sehingga melengkung ke belakang telinganya. Make up pengantin Bali yang berpengalaman biasanya sudah memahami proses penempatan semi dengan bunga sasak.

Gelung Kucit, Menggambarkan Gunung Agung

Ciri lain dari tata rias pengantin Bali adalah adanya gelung kucit. Gelung yang terbuat dari sapu ijuk yang berukuran lebar satu setengah inci dengan lebar setara dengan tiga jari ini dapat ditemukan di lengan pengantin wanita. Jika anda pernah melihat hiasan kepala pengantin Bali yang menjulang tinggi, anda akan tahu seperti apa bentuknya!

Dibalik mahkota kepala pengantin wanita Bali yang begitu indah, terdapat gelung kucit yang terbuat dari 75 kuntum bunga cempaka berwarna kuning dan putih. Selain itu juga ada 50 biji bunga kantil dan kenanga.

Penata rias akan menata bunga-bunga tersebut sehingga terlihat indah dan rapi. Masyarakat Bali percaya bahwa gelung kucit bukan hanya hiasan rambut pengantin wanita, tetapi juga merupakan representasi dari Gunung Agung, gunung berapi aktif di Bali.

Mahkota Emas Khas Pengantin Bali

Pernikahan di Bali tidak lengkap tanpa mahkota berwarna emas, yang dikenakan oleh kedua mempelai. Mahkota kedua mempelai terdiri dari bunga emas dan bunga sandat.

Mahkota pengantin dengan emas melambangkan sifat mewah dan megah dari pernikahan Bali. Berat mahkota yang dikenakan oleh pengantin wanita dan pria kira-kira tiga kilogram. Menurut tradisi, pengantin harus mengenakan mahkota mereka selama dua hari berturut-turut selama upacara pernikahan.

Ronce Bunga Anggur Sebagai Penghias Kepala Mempelai

Riasan pengantin Bali pada dasarnya memiliki kemiripan dengan riasan pengantin daerah lainnya di Indonesia. Jika biasanya di daerah Indonesia lainnya seperti Sunda menggunakan bunga melati sebagai ronce, di Bali sendiri biasanya menggunakan bunga anggur.

Ronce anggur ini bertindak sebagai elemen dekoratif dan juga berfungsi sebagai isyarat simbolis yang menambah kewibawaan dan keanggunan pada tampilan pengantin.

Hiasan Telinga Disebut Subeng

Jika anda pernah melihat wanita Bali mengenakan anting-anting bulat yang berukuran sekitar dua hingga tiga sentimeter, anda mungkin bertanya-tanya apa namanya. Anting-anting ini disebut subeng oleh orang Bali. 

Kata “subeng” berarti feminisme dan keanggunan pada wanita-wanita ini. Dulu, desainnya lebih sederhana. Sekarang ada banyak jenis bentuk dan ukuran subeng. Anda bisa memilih subeng dengan preferensi dan karakteristik anda sendiri. 

Tidak sulit untuk mendapatkan subeng di Bali karena ada banyak tempat di mana anda bisa membelinya. anda dapat menemukannya secara online melalui marketplace atau media sosial.

Busana Khas Pengantin Bali Dengan Ornamen Emas

Ornamen emas dalam busana pengantin Bali disebut Prada. Istilah Prada memberikan kesan tersendiri bagi orang yang memakainya. Pengantin wanita akan terlihat begitu anggun dengan busana berwarna prada dan pengantin pria akan terlihat berwibawa.

Pernikahan di Bali merupakan sesuatu hal yang suci adanya. Sehingga orang-orang Bali sangat memikirkan detail dari pernikahan mulai dari tata riasan hingga upacara yang nantinya dijalankan. 

Busana pengantin Bali pada umumnya warnanya akan dibuat senada untuk kedua mempelai. Hal ini sangat diperhatikan baik dari ornamen baju maupun kain (kamben). Kamben adalah kain yang digunakan untuk menutupi pinggang hingga kaki. Di Bali, kamben ini menjadi simbolisme ajaran kebenaran (Dharma). 

Anda mungkin bertanya “Saya bukan orang Bali, bisakah saya mengadakan pernikahan Bali?”. Tentu saja bisa, ada banyak wedding planner yang menawarkan tempat serta make up pengantin untuk melangsungkan pernikahan ala Bali meskipun anda bukan orang Bali.

Ragam Jenis Make Up Pengantin Bali Saat Ini

Sekarang, anda sudah mengetahui ciri khas tata rias pengantin Bali. Namun, ada satu hal yang harus juga anda ketahui. Tata rias pengantin Bali biasanya disesuaikan lagi dengan tingkatan kasta yang dipercaya. 

Jika seseorang terlahir dari keluarga brahmana, maka perias harus mendandani pengantin wanita layaknya seorang brahmana. Yaitu dengan menggunakan “Payas Agung”. Dan kasta-kasta lainnya juga memiliki pedoman tersendiri di Bali.

Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah wilayah. Bali memiliki sembilan daerah, yang masing-masing memiliki aturan sendiri mengenai tata rias pengantin. Misalnya, Gianyar memiliki gaya riasan sendiri, Denpasar memiliki gaya riasan yang lain, Badung memiliki gaya yang berbeda lagi, dan seterusnya. 

Mengapa demikian? Karena masyarakat Bali ingin melestarikan budayanya agar anak cucu mereka bisa menikmatinya di masa depan. Sehingga mereka tetap mempertahankan tata rias pernikahan untuk masing-masing daerah.

Make Up Pengantin Bali Yang Cocok Untuk Anda

Jika anda khawatir bahwa riasan tradisional Bali membutuhkan banyak riasan dan aksesoris. Jangan khawatir! Ada banyak penata rias yang dapat menyulap anda dan pasangan menjadi pengantin dengan riasan Bali yang dimodifikasi.

Penata rias pengantin Bali yang profesional biasanya akan menyesuaikan riasan mereka dengan karakteristik wajah anda dan pasangan, serta tema pernikahan yang anda pilih. Anda hanya perlu menyampaikan semua informasi ini kepada sang penata rias dan biarkan mereka melakukan pekerjaannya.

Mereka akan mempersiapkan riasan anda dan pasangan mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki. Perias juga akan menyediakan pakaian pengantin Bali yang siap mengantarkan anda dan pasangan ke dalam pernikahan yang anda impikan.

Sangat menarik bukan mempelajari keunikan make-up pengantin Bali? Apabila anda penasaran, anda dapat menemukan vendor-vendor di Bali Wedding yang dapat membantu anda mempersiapkan pernikahan anda. Jika anda menyukai artikel ini, jangan lupa untuk membaca tips lainnya di Bali Wedding Blog.